#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Khungfu dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Penentuan pemenang, Ring, Asal-usul dan Peringkat)
__________________________________________________________________
_______________________
Kata Pengantar
_______________________
Lewat link dibawah ini, penulis mengurai macam seni beladiri, al :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/pencak-silat-motcak-pemahaman-umum.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/capoeira-pemahaman-umum-sejarah-teknik.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/ninja-asal-usul-pelatihan-peralatan-dan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/karate-pemahaman-umum-latihan-dasar.html
Untuk melengkapinya, berikut info sekitar "Khungfu"
Selamat menyimak...!
___________________________________________
Menyimak info sekitar Khungfu
___________________________________________
* Pemahaman Umum
Kungfu atau gongfu (??, Pinyin: gongfu) adalah ilmu bela diri yang
berasal dari Tiongkok. Akan tetapi, arti kata Kungfu sebenarnya
memiliki makna yang jauh lebih luas, yakni sesuatu yang diperoleh
dalam jangka waktu yang lama dan dengan ketekunan yang tinggi. Dengan
demikian, seorang ahli masak yang hebat pun dapat dikatakan memiliki
Kungfu yang tinggi.
Selain kata Kungfu, istilah Wushu dan Kundao atau Kuntao juga sering
dipakai untuk menyebut ilmu bela diri dari Tiongkok tersebut. Ilmu
Kungfu yang sudah menyebar ke Asia Tenggara (terutama Indonesia) pada
masa lalu disebut Kuntao, demikian menurut Donn F. Draeger dalam bukunya
yang berjudul Weapons and Fighting Arts of Indonesia. Akan tetapi
istilah Kuntao tersebut sudah sangat jarang dipergunakan pada masa
sekarang ini.
* Perkembangan
Pada awal mulanya, istilah Ilmu atau kemampuan Bela Diri dalam masyarakat
Tiongkok adalah Ilmu Silat atau Wushu, dan bukan Kungfu. Istilah Kungfu
pada masa lalu tidaklah sepopuler seperti saat ini.
Kungfu sendiri lebih menunjuk kepada suatu keahlian dan keuletan yang
khusus dan teruji unggul, misalnya keahlian memasak, keahlian bercocok
tanam, dan lain-lain. Istilah Kungfu menjadi populer setelah seorang
legenda ilmu bela diri, yakni Bruce Lee mempopulerkan istilah Kungfu di
belahan dunia Barat.
Tersentak dengan kemampuan, kecepatan dan kekuatan Sang Legenda, istilah
Kungfu menjadi sangat populer dan identik dengan Ilmu Bela Diri Tiongkok
(China) hingga kini.
Ilmu bela diri Kungfu pada mulanya berkembang dari kebutuhan dan kemampuan
manusia untuk bertahan hidup, baik untuk membela diri dari berbagai jenis
serangan binatang buas, berburu untuk mendapatkan makanan, maupun untuk
berperang melawan kelompok manusia lain yang dianggap menjadi ancaman
terhadap keamanan hidup mereka.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang obat-obatan dan
tubuh manusia di Tiongkok kuno - serta perang saudara yang berkepanjangan,
Seni Bela Diri Kungfu pun berkembang pesat dan menyebar luas, sehingga
membawa banyak kontribusi dan memengaruhi cikal bakal berbagai jenis
ilmu bela diri di Asia, seperti Shorinji Kempo,(Shaolin Kempo), Karate,
Jujitsu, Taekwondo, Judo, Hapkido, Pencak Silat dan lain sebagainya.
Kungfu mempunyai sejarah dan merupakan tradisi ilmu bela diri yang sangat
panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5.000 tahun yang lalu, bersamaan
dengan munculnya aliran kepercayaan Dao (Taoisme) yang kemudian berkembang
menjadi agama yang memiliki kekhususan sendiri.
Pada tahun 2.500-an mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda
hingga kini, dimulai dari Kuil atau Vihara Shaolin Siaw Liem Sie/Siu Lam,
Wudang/Butong, Omei/Emei/Gobi, Kun Lun, Hua San, Thian San, Khongtong dan
lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus
serta berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras
dan ganas (external arts) hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti
kapas (internal arts).
* Aliran
Berbagai aliran dan ilmu yang masih eksis hingga kini adalah Hung Gar/Hung
Ga, Lohan, Ngo Cho, Pek Ho, Ying Jow/Eng Jiaw, Shuai Jiao, Chin Na/Qin Na,
Tang Lang, Wing Chun/Ving Tsun/Wing Tsun/Yong Chun, Tai Chi/Tai Ji, Hsing-I,
Ba Gua, Yi Quan/I-Quan, Fanzi Quan, Chang Quan dan lain-lain.
* Kontribusi
Para Pendekar Kungfu masa lalu yang terkenal memberikan kontribusinya
dalam Dunia Kungfu Tiongkok antara lain:
1) Bodhidharma (Da Mo/Putidamo/Damo/Tat Mo Chowsu/Dharma Taishi/Daruma).
Dia adalah pendeta spiritual Zen Budha dari India yang bertapa sembilan
tahun di Kuil Shaolin dan pencipta berbagai jenis ilmu legendaris seperti:
Ilmu Perubahan Urat dan Otot, Sembilan Matahari, Otot Kawat Tulang Besi,
Baju Besi Emas (Genta Emas), Lima Jurus Hewan, Jari Zen, dan lain-lain.
Namun sayangnya, beberapa di antara ilmu tersebut sudah lenyap.
Konon pada saat menyeberang lautan hingga ke Tiongkok, dia hanya berdiri
di atas sebatang dahan kecil, dan di tembok gua tempat pertapaan Bodhidharma
di Kuil Shaolin hingga kini terdapat bayangan lekuk tubuhnya yang terbentuk
pada saat ia bermeditasi dan bersandar di tembok gua tersebut.
Selama sembilan tahun bermeditasi di gua tersebut, Bodhidharma mampu mendengar
pembicaraan berbagai jenis mahluk hidup, termasuk semut yang berada di sana.
2) Zhang Sanfeng (Zhang Junbao/Chang Sanfeng/Thio Samhong/Thio Kunpo).
Pada masa mudanya, Thio Sam Hong adalah murid yang sangat berbakat di Kuil
Shaolin. Karena diperlakukan semena-mena oleh para seniornya, dia keluar
dari Kuil Shaolin dan belajar mengembangkan Kungfu sendiri dengan memperhatikan
berbagai fenomena alam seperti terpaan angin keras terhadap pohon bambu,
pertarungan bangau dan ular, kokohnya pertahanan belalang sembah dari
terpaan angin, dan lain-lain.
Setelah mengerti dan memahami Intisari Alam Semesta, Thio Sam Hong muda
menyepi di gunung Hua San untuk menyempurnakan ilmu-ilmunya. Pada saat
dia turun gunung, dia menjelajahi seluruh Tiongkok dan mengadu ilmunya
dengan para ahli bela diri dan para pendekar dari berbagai aliran.
Berdasarkan literatur kuno, tercatat dua pertarungan yang sangat terkenal.
Pertarungan yang pertama adalah pertarungan antara Thio Sam Hong dengan
pegulat nomor satu Mongol yang sangat besar, kuat dan agresif. Belakangan
diketahui bahwa pegulat tersebut juga sangat ahli dalam berbagai aliran
Kungfu Tiongkok. Pegulat Mongol tersebut konon mengalahkan banyak petarung
Kuil Shaolin dan sejumlah pendekar aliran keras lainnya. Pertarungan antara
Thio Sam Hong dengan Pegulat Mongol tersebut dimenangkan oleh Thio Sam Hong
dengan ilmu barunya, yaitu Tai Chi Quan/Taijiquan. Pertarungan kedua adalah
pertaruangan Thio Sam Hong yang seorang diri mengalahkan lebih dari 100 orang
gangster di sarang penyamun hanya dengan tangan kosong.
Semenjak itu, Thio Sam Hong diakui oleh seluruh kalangan persilatan sebagai
Pendekar Tanpa Tanding saat itu. Setelah merasa cukup dalam perantauanya,
Thio Sam Hong naik ke gunung Wudang (Butong) dan mendirikan Perguruan Wudang
dengan basis utama pengajarannya, yaitu Taoisme. Thio Sam Hong sendiri diyakini
merupakan Pencipta Ilmu Tai Chi, dan sangat ahli dalam Ilmu Tao Yin (Nei Kung/
Nei Gong). Konon Thio Sam Hong hidup dalam 3 (tiga) zaman dinasti, yakni
Dinasti Song, Dinasti Yuan (Monggol, dan Dinasti Ming (Han), dan Thio
Sam Hong dikenal sebagai immortal Taoist.
3) Yue Fei (Jenderal Yue Fei, Tangyin-Provinsi Henan, 1103-1142).
Dia adalah Jenderal Patriot yang terkenal dari Kekaisaran Dinasti Song
(960-1279) yang bertempur melawan invasi suku bangsa Jin (Jurchen/Juchen)
dan hingga akhir hayatnya tetap setia membela negara walaupun difitnah dan
dihukum mati oleh penguasa lalim.
Jenderal Yue Fei dipercaya sebagai Pencipta Kungfu internal dan eksternal,
yakni: Hsing - I (Xingyiquan) dan Penyempurna Eng Jiaw (Cakar Elang). Pada
masa mudanya, Jenderal Yue Fei belajar dari Bhiksu Shaolin yang bernama
Jow Tong/Lai Chin. Selain ahli dalam pertarungan tangan kosong, Jenderal
Yue Fei juga ahli dalam 18 senjata Shaolin khususnya ilmu Tombak Tunggal.
Konon ilmu tombaknya setara dengan ilmu tombak Keluarga Marga Yang (Ilmu tombak
Keluarga Yang merupakan ilmu silat keluarga turun temurun yang sangat khas dan
tinggi serta hanya sedikit Ahli/Pendekar yang mampu menandingi ilmu mereka
pada zamannya. Berdasarkan catatan kuno, diketahui bahwa ilmu tombak tingkat
tinggi Keluarga Yang mempunyai sejumlah keistimewaan unik, yakni : Ilmu Tombak N
aga Melekat/Naga Berpilin dan Ilmu Tombak (Toya) Naga Perkasa yang mampu
melumpuhkan/membunuh lawan tanpa menyentuh fisik. Catatan : Keluarga Yang
juga merupakan Patriot Sejati terakhir yang tetap setia hingga akhir kejatuhan
Kekaisaran Dinasti Sung oleh Monggol). Kungfu Hsing I sendiri sempat lenyap
dari dunia persilatan pasca meninggalnya Jenderal Yue Fei hingga sampai
ditemukan kembali Kitab Kungfu Hsing I yakni Kitab 10 Prinsip Hsing-I
peninggalan Jenderal Yue Fei menjelang akhir Dinasti Ming oleh Ji Long Feng
(Ji Jike).
Kemudian Ji Long Feng menurunkan Kungfu Hsing I ke Keluarga Ma, Cao Ji Wu dan
lain-lain hingga akhirnya muncul Kuo Yun Shen dan Sun Lutang sebagai ahli-ahli
Kungfu Hsing I yang luar biasa.
4) Qi Jiguang, (1528-1588).
Dia adalah salah satu Jenderal Patriot yang terkenal lainnya dari Dinasti Ming
(1368-1644). Pada umur 22 tahun, Qi Jiguang bertempur dan mengusir tentara Monggol
yang dipimpin Altan Khan yang berupaya menjajah Tiongkok kembali (1548-1552).
Dia bersama Yu Dayao dan Tan Lun terkenal sebagai Patriot yang membasmi habis
perompak dan bajak laut Jepang (rata2 para perompak tersebut merupakan ex-Samurai
yang kalah perang dan bekerjasama dengan perompak Tiongkok atau penguasa setempat
yang lalim)yang kerap kali merampok di daratan Tiongkok khususnya wilayah Fujian
dan Zhejiang. Paska pembasmian tersebut, tidak ada perompak atau bajak laut
Jepang yang berani kembali lagi karena kemampuan bertempur dari tentara Jenderal
Qi Jiquang yang luar biasa.
Dia mencatat dan mewariskan seluruh ilmu Kungfunya dalam Kitab "Ji Shou Ching Hua"
yang saat ini menjadi salah satu pusaka yang melengkapi pustaka Kungfu Tiongkok.
5) 5 Leluhur Shaolin.
Pasca pembakaran Kuil Shaolin dalam pertempuran kedua antara para Pendeta Kuil
Shaolin dengan 50.000 Tentara Qing bersenjata lengkap dan modern yang dibantu
para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei (White Eyebrow).
Kelima leluhur Shaolin tersebut adalah :
1) Choi Tak-Chung (???)
2) Fong Tai-Hung (???)
3) Ma Chiu-Hing (???)
4) Wu Tak-Tai (???)
5)Lee Sik-Hoi (???)
Berdasarkan hasil catatan literatur lama, disebutkan bahwa Kuil Shaolin
hancur total dan terbakar selama 40 hari 40 malam dalam serangan tersebut.
Seluruh catatan kuno ribuan tahun termasuk sejumlah ilmu Kungfu legendaris
dan senjata pusaka hilang atau habis terbakar. Dari ribuan Biksu dan non
Biksu Shaolin, hanya 5 (lima) orang yang lolos dari serangan tersebut dan
kemudian mereka menyebar keseluruh Tiongkok sembari menyebarkan Shaolin
Kungfu serta perlawanan anti Dinasti Qing. Kehancuran Kuil Shaolin diakibatkan
oleh adanya pengkhianatan oknum Shaolin yang ternyata adalah antek-antek Dinasti
Qing yang menyusup dan menabur racun diberbagai titik sumber air dan makanan
para Bhiksu.
Pada saat serangan kedua tersebut, kondisi fisik yang keracunan telah
menyebabkan hilangnya kemampuan bertarung para Bhiksu dan Non Bhiksu Shaolin.
Dalam pertarungan pertama, para Petarung Kuil Shaolin berhasil mengusir
puluhan ribuan tentara Dinasti Qing yang bersenjata lengkap. Kegagalan dalam
serangan pertama tersebut, membuat Kaisar Qing di puncak kemarahan. Sang
Kaisar mengumpulkan tentara-tentara terbaik dari setiap legiun dan merekrut
seluruh ahli bela diri Kungfu (termasuk para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei)
yang loyal kepada Dinasti Qing untuk bersama-sama menyerbu Kuil Shaolin serta
menpersiapkan strategi penyusupan/perusakan dari dalam Kuil Shaolin.
Dikemudian hari, 5 Leluhur Shaolin/Five Ancestors ini identik pula dengan
5 Tokoh Utama Kungfu Shaolin yang terkenal, yakni :
a) Hung Hei-Koon ??? Hóng Xiguan/Hung Hei Gun.
Dia adalah Pencipta Kungfu Hung Gar. Hung Hei Koon adalah murid utama dari
Bhiksu Gee Sin Sim See. Dia terkenal sebagai Ahli Gung Gee Fok Fu Kuen (Siu
Lum Fook Fu Kuen) dan Cakar Harimau Sejati. Jurus cakar harimaunya terkenal
sangat ganas dan bertenaga. Kebanyakan korban keganasan jurus Cakar Harimau
Hung Hei Koon adalah para tentara Qing dan antek-antek Manchu.
b) Lau Sam-Ngan ??? Liú Sanyan/Lau Sam Ngan.
Dia adalah Pencipta Kungfu Lau Gar dan dikenal dengan julukan "Lau si Mata 3".
Kemampuan Kungfu Lau Sam Ngan sangat tinggi sekali. Dia dikenal mampu bertarung
menghadapi keroyokan tentara Qing dan para praktisi Kungfu lainnya tanpa harus
menoleh seolah2 terdapat "mata lain" dibelakang kepalanya.
c) Choi Kau-Yee ??? Cài Jiuyí/Choy Gau Yi.
Dia adalah Pencipta Kungfu Choi Gar
d) Lee Yau-San ??? Li Youshan/Li Yau San.
Dia adalah Guru dari Chan Heung, Pencipta Kungfu Lei Gar (Choi Lei Fut)
e) Mok Ching-Kiu ??? Mò Qingjiao/Mok Ching Giu.
Dia adalah Pencipta Kungfu Mok Gar
6) Wong Fei Hung /Huang Fei Hong, Fushan, 1847-1924).
Dia hidup pada zaman Dinasti Qing (1644-1912) dan tercatat sebagai Patriot
Nasionalis, Ahli Kungfu, Pendiri rumah obat Pho Chi Lam dan sekaligus
Shinshe Akunpuntur yang sangat terkenal dengan berbagai jenis ilmu Kungfu
seperti : Ilmu Pasangan Harimau dan Bangau, Tendangan Tanpa Bayangan,
Tinju Besi, Toan Ta, Toya 8 Diagram dan lain-lain. Murid-murid Dia yang
sangat terkenal antara lain : Lam Sai Wing, Leung Fong, Tang Fung dan Lin
Wan Gai. Wong Fei Hung merupakan anak dari Wong Kei Ying, salah satu Pesilat
terkenal dari "10 Harimau Kanton". Pada umur 16 tahun, Wong Fei Hung mendirikan
Perguruan Silat di berbagai wilayah, yakni : Shuijiao, Diqipu, Xiquan dan
Guangdong. Selain itu, Dia juga mendirikan Rumah Obat Pho Chi Lam dan menjadi
Instruktur Pelatih Mliter Termuda pada Resimen V Tentara Kanton.
Pada masa hidupnya, Wong Fei Hung terkenal dengan berbagai pertarungan baik
dengan para pesilat lokal maupun petarung asing demi mempertahankan "China's
Pride" yang pada saat itu jatuh hingga ke titik terendah. 2 (Dua) pertarungan
yang sangat terkenal adalah pada saat Wong menjatuhkan lebih dari 50 orang
pesilat gangster/bajak laut di pelabuhan hanya dengan sebatang toya dan
pertarungan kedua adalah pada saat Dia bersama dengan Liu Yong Fu berperang
langsung dengan tentara Jepang di Taiwan. Dia sendiri merupakan murid langsung
dari Pengemis Sakti So (Beggar So), Lam Fuk Sing, Lin Fu Cheng dan ayahnya
sendiri yang notabene adalah anak dari Wong Tai, murid langsung Luk Ah Choi,
Ahli Kungfu Hung Gar dan sekaligus murid langsung dari Biksu Shaolin terkenal :
Gee Sin Sim See, Li Bak Fu & Hung Hei Koon.
7) Huo Yuanjia (Fok Yuengap/Ho Goanka, Tianjin, 1868-1910).
Dia adalah Pendiri Chin Woo Athletic Association (Jing Wu Men) yang hingga kini
telah tersebar lebih dari 50 cabang di USA, Kanada, Argentina, Peru, Makau,
Hongkong, China, Jepang, Wales, Selandia Baru, Srilanka, Vietnam, Australia,
Singapura, Thailand, Malaysia dan lain-lain. Dia merupakan Pendekar Kungfu
yang terkenal sangat nasionalis dan juga lahir dari Keluarga Pesilat aliran
Huo. Pada awalnya, Hua Yan Jia tidak diperbolehkan belajar Ilmu Silat karena
kondisi tubuhnya yang lemah dan sering sakit.
Namun karena kemauan yang keras dan bakat yang tinggi, secara diam2 Hua Yan Jia
muda selalu mengintip kakak2nya dan para murid Ayahnya (Huo Endi) pada saat
latihan. Konon ilmunya semakin sempurna setelah berjumpa dengan salah satu
Patriot Kungfu yang terkenal : Wang Wu, Si Golok Besar yang memoles kemampuan
Hua Yan Jia muda. Kemampuan bertarung Hua Yan Jia teruji pertama kali pada saat Dia
mengalahkan Ahli Kungfu Selatan bernama "Du" yang sebelumnya justru mengalahkan
Keluarga Huo pada saat pertarungan tahunan antar Keluarga Pesilat.
Pada masa hidupnya, baik Dia maupun muridnya Liu Zhensheng terkenal sebagai
Pendekar Kungfu yang banyak mengalahkan berbagai praktisi aliran beladiri
dari berbagai negara seperti Pegulat, Petinju, Ju Jit Su/Pejudo dan Karateka
dari Rusia, Inggris dan Jepang. Pertarungan pertama Huo Yan Jia dengan Petarung
Barat terjadi pada tahun 1901 dalam pertarungan terbuka di Taman Xiyuan, Tianjin.
Huo Yan Jia mengalahkan Pegulat Terkuat Rusia (Pertarungan tersebut merupakan
"Show of Force" Kekaisaran Rusia untuk melemahkan mental rakyat China) secara
telak dengan cara mengangkat dan melemparnya keluar dari panggung pertarungan.
Pertarungan kedua terjadi pada tahun 1909 dengan Juara Tinju Inggris berpostur
tinggi besar, O'Brien. Huo Yan Jia kembali mengalahkan lawannya dengan jurus
ciptaannya, yakni Kungfu Mi Zhong.
Dalam perkembangan selanjutnya, Huo Yan Jia lebih banyak menerima tantangan
dari Petarung Jepang dan tidak ada yang dapat mengalahkan Dia pada saat itu.
Sayangnya, Huo Yan Jia meninggal terlalu cepat, yakni pada umur 42 (tahun 1910)
dan berdasarkan hasil otopsi Tianjin Municipality Police Laboratory, ditemukan
racun arsenik dalam tubuh Huo.
Para petinggi Chin Woo dan Dokter pemeriksa menduga bahwa racun tersebut
terkait dengan hasil pertarungan terakhir dengan Japanesse Judo Association
("JJA") yang berakibat banyaknya anggota JJA yang menderita kekalahan telak
atau luka fatal di matras pertarungan.
8) Chan Tziching.
Dia merupakan pewaris utama Kungfu Cakar Elang dari aliran Keluarga Marga Lau.
Dia terkenal sebagai Petarung Kungfu yang tidak terkalahkan dan semua lawannya
ditaklukan hanya dalam 3 jurus dan/atau dengan Pukulan 3 Inchi. Pada masa tersebut,
hanya Huo Yan Jia sendiri yang mampu mengimbangi ilmu Kungfu Chan Tzi Ching.
Tertarik dengan kemampuan bertempur yang luar biasa, Huo Yan Jia mengundang
Chan Tzi Ching untuk turut mengajar di Chin Woo, Shang Hai pada tahun 1910.
Setelah kematian Huo Yan Jia akibat terkena racun arsenik dari agen rahasia
Jepang, Chan Tzi Ching meneruskan perjuangan Huo Yan Jia dan banyak bertarung
dengan sejumlah praktisi bela diri Jepang dan Barat namun tidak ada satupun
yang dapat mengalahkan Dia hingga akhir hayatnya.
9) Fan Xudong.
Dia mempunyai postur tubuh yang tinggi dan besar namun mempunyai kemampuan
ilmu meringankan tubuh yang luar biasa pada zamannya. Dia merupakan salah
satu ahli totok
Kungfu Belalang Sembah (Praying Mants) dan Golok Besar (Guan Dao). Fan Xu
Dong terkenal sebagai Petarung Kungfu Patriot yang turut serta dalam
pemberontakan Boxer karena tidak tahan dengan perilaku negara-negara
Barat dan Jepang yang pada saat itu mencelakakan rakyat dan ingin menjajah
Tiongkok menjelang akhir Dinasti Qing.
Terdapat sejumlah pertarungan terkenal antara Fan Xu Dong dengan sejumlah
petarung yang mewakili 8 negara, yakni pertarungan pertama adalah pada
saat Dia menjawab tantangan jagoan Samurai Jepang dalam pertarungan hidup
mati secara terbuka di Shandong.
Fan Xu Dong membabat tubuh sang Samurai menjadi 2 bagian dalam hitungan
detik pada saat itu dengan menggunakan senjata Guan Dao. Pertarungan kedua terjadi
pada tahun 1875, Fan Xu Dong mewakili Perguruan Kungfu Yantai untuk menjawab
tantangan dari Juara Nasional Gulat Rusia.
Pertarungan kembali dimenangkan oleh Fan Xu Dong secara telak. Setelah
kemenangan tersebut, Fan Xu Dong banyak bertarung dengan petarung2 Rusia
namun tidak ada satupun yang dapat mengalahkannya hingga Dia pulang ke
Tiongkok kembali.
10) Keluarga Chen Tai Chi : Chen Fake (1887–1957).
Chen Fa Ke adalah salah 1 (satu) generasi penerus ke-17 Tai Chi aliran
marga Chen yang sangat terkenal pada masa hidupnya karena tidak ada
satupun lawan yang dapat mengalahkannya dan Dia mengalahkan seluruh
lawan2nya tanpa mencederai mereka sedikitpun. Dia sendiri merupakan
anak dari Chen Chang Xing, salah satu Tai Chi Master aliran Chen yang
terkenal. Pertarungan Dia yang paling terkenal adalah pertarungan bebas
atau "Leitai" selama 17 hari di Beijing. Selama 17 hari tersebut, Chen Fa
Ke mengalahkan seluruh lawan-lawannya hanya dengan ilmu Tai Chi aliran Chen.
Banyak Ahli Bela Diri baik aliran keras maupun lembut serta berbagai aliran
Bela Diri lain yang mengakui bahwa Chen Fa Ke adalah Pesilat Tak Terkalahkan
pada zamannya. Chen Fa Ke dijuluki "Taiji Yi Ren" (The Best Tai Chi Master)
dan "Quan Shen" (Martial Saint) oleh para praktisi bela diri dunia. Tai Chi
aliran Marga Chen berpusat di Desa Chen (Chen Jiagao) dan hampir seluruh
penduduk desa tersebut adalah praktisi Tai Chi.
Berdasarkan catatan sejarah, Tai Chi aliran Chen ini diperkenalkan pertama
kali oleh Chen Wan Ting, pensiunan Jenderal Dinasti Ming.
11) Keluarga Yang : Yang Luchan (Yang Fukui, 1799-1872).
Dia adalah Pendiri Tai Chi aliran marga Yang. Pada masa hidupnya, Dia juga
terkenal sebagai Pendekar dengan julukan "Yang Wu Di = Yang Tak Terkalahkan".
Keturunan Dia dan penerusnya yang sangat terkenal antara lain : Yang Chien
Hou, Yang Shao Hao, Yang Cheng Fu, Yang Ban Hou & Chen Man Ching. Ilmu Tai
Chi Yang Lu Chan sendiri terkenal dengan sejumlah julukan, yakni Mien Quan
(Cotton Fist)dan Hua Quan (Neutralising Fist).
12) Kuo Yunshen (Guo Yunshen/Yu Sheng,1829 - 1898).
Dia terkenal sebagai Pendekar kosen baik dari ilmu silat maupun Nei Kung
yang sangat tinggi. Dia adalah ahli Kungfu Hsing - I (Xing Yi). Kuo Yun
Shen dijuluki "Ban Bu Peng Kuo" karena terkenal dengan penguasaan ilmu
Peng Quan ("Crushing Fist") yang sempurna, salah satu ilmu dari 5 Elemen
Hsing I). Konon Ilmu Tapak Kapasnya mampu merontokkan tubuh lawan cukup hanya
dengan menyentuhnya. Kuo Yun Shen pernah menepuk 10 batubata dengan lembut
dan semuanya hancur terburai. Dia sendiri adalah murid terbaik dari Master
Li Luoneng dan tidak pernah terkalahkan oleh siapapun pada zamannya. Hanya
satu orang yang dapat mengimbangi Master Kuo Yun Shen, yakni Tung Hai Chuan
dalam pertarungan sengit selama 3 hari 3 malam yang berakhir seri dan akhirnya
mereka menjadi sahabat baik yang saling bertukar ilmu Kungfu.
13) Sun Lutang (Sun Fuquan, 1860-1933).
Dia adalah Pencipta Tai Chi aliran Sun dan terkenal sebagai Ahli Hsing I dan Bagua.
Dia merupakan murid dari berbagai Ahli Kungfu seperti Bhiksu Wu, Kuo Yun Shen,
Li Kui Yuan, Cheng Ting Hua (Ahli Baguazhang), Hao Wei Chen (Ahli Wu Yu Xiang Tai
Chi) dan lain-lain. Julukan Dia adalah : "Pendekar Kepala Harimau" dan "Lebih
Pintar daripada Monyet Aktif".
14) Tung Haichuan (Dong Haichuan, 13 October 1797 or 1813 — 25 October 1882).
Dia adalah pencipta ilmu Baguazhang (Zhuan Zhang)dan terkenal tidak terkalahkan
pada zamannya. Salah satu pertarungan terkenalnya adalah pertarungan 3 hari 3 malam
dengan Master Kuo Yun Shen yang berakhir seri. Selain ahli Baguazhang, Dia juga
ahli dalam ilmu Bafanshan, Hongquan, Xingmengquan, Jinggangquan, Erlangquan dan
Lohanquan. Tung Hai Chuan sendiri dikenal memiliki Ilmu Khusus lainnya yang
dinamakan "Langkah Awan/Awan Bearak" sejenis Ilmu Meringankan Tubuh yang luar
biasa yang dapat dimainkan bersamaan dengan ilmu Baguazhang.
15) Zhang Zhaodong (Zhang Zhankui, 1859-1940).
Dia adalah ahli tenaga dalam unik Kungfu yang terkenal memenangkan seluruh
pertarungan leitai (pertarungan bebas/free fight) dengan petarung/praktisi
berbagai ilmu bela diri dari Jepang dan orang-orang kuat Jerman.
Dia termasuk salah 1 (satu) dari delapan murid terkenal Tung Hai Chuan/Dong
Hai Chuan, pencipta ilmu Baguazhang.
16) Yip Man (Ip Man, Foshan, Namhoi 1898-1972).
Dia merupakan salah satu ahli Kungfu Wing Chun ternama dan terkenal sebagai
Pesilat yang tak terkalahkan namun sangat "low profile". Dia merupakan murid
langsung dari Chan Wah Sun, Ng Chung Sok & Leung Bik (anak dari Leung Jan).
Selama di Foshan, Tiongkok, Dia mempunyai beberapa murid yang terkenal antara
lain : Lok Yiu, Chow Kwong Yue,Kwok Fu, Lun Kai,Chan Chi Sun dan Lui Ying. Pada
saat di Hongkong, sejumlah murid Dia yang terkenal adalah Leung Sheung, Lok Yiu,
Chu Song Tin, Wong Shun Leung, Lo Man Kam dan Li Siau Lung/Li Jun Fan (Bruce Lee).
Yip Man merupakan anak dari sebuah keluarga pedagang yang kaya dan sangat dermawan.
Asal muasal ketertarikan Yip Man belajar Kungfu dikarenakan Keluarga Yip Man
mengijinkan seorang Master Kungfu yang telah berumur yakni Master Chan Wah Shun
untuk melestarikan Kungfu dengan cara mengajar sekelompok murid di lingkungan kuil
keluarga. Master Chan memiliki reputasi sebagai Ahli Kungfu yang baik hati karena
sering membela kepentingan rakyat kecil yang tertindas oleh gerombolan perampok,
penjahat atau pejabat yang semena-mena.
Yip Man yang saat itu berumur 9 tahun sering mengamati latihan Master Chan dan
murid-muridnya. Dia sempat memohon agar diterima menjadi murid Master Chan,
namun Master Chan yang pada saat itu berumur 60 tahun lebih sudah tidak ingin
menerima murid lagi. Namun Yip Man muda adalah seorang yang sangat keras
keinginan dan pantang menyerah, walaupun ditolak berkali-kali, Yip Man
tetap pantang menyerah.
Untuk menguji keinginan dan kesungguhan Yip Man, Master Chan menyatakan akan
menerimanya sebagai murid jika dia mampu membayar uang latihan sebesar tiga
tael perak. Keesokan harinya, Yip Man justru datang dengan membawa seluruh
tabungannya yang berjumlah 300 keping perak! Master Chan melihat bahwa Yip
Man memiliki keinginan dan kesungguhan yang sangat kuat untuk belajar Kungfu
Wing Chun. Setelah berdiskusi bersama dengan orang tuanya Yip Man, akhirnya
Master Chan menerima Yip Man sebagai murid terakhirnya.
Yip Man belajar Kungfu Wing Chun dengan Master Chan selama empat tahun atau
hingga Master Chan meninggal dunia. Untuk lebih memperdalam ilmu Kungfunya,
Yip Man kemudian belajar selama 2.5 tahun dengan senior yang lain, yakni Ng
Chun. Ketika Yip Man berumur 16 tahun, orangtuanya mengirimnya ke Hong Kong
untuk bersekolah di St Stephen's College. Dengan cepat popularitas Yip Man
berkembang pesat di St Setphen's College karena Dia sering melayani dan
memenangkan pertarungan terbuka baik dengan para seniornya ataupun praktisi
aliran bela diri lain yang rata-rata berbasis Kungfu, Tinju dan Karate.
Pada saat itu, Kungfu Wing Chun mulai populer sebagai aliran Kungfu baru yang
handal di luar aliran-aliran yang telah ada.
Yip Man muda sangat menyukai pertarungan hingga pada suatu saat Dia memperoleh
informasi bahwa di pabrik sutera salah seorang temannya, terdapat seorang Ahli
Kungfu yang luar biasa namun telah berumur 50 tahun. Ahli Kungfu tersebut tinggal
di perahu nelayan yang bersandar dekat pelabuhan Hongkong.
Yip Man kemudian menemui sang Master dan meminta petunjuk dari sang Ahli Kungfu.
Namun sang Ahli Kungfu tersebut justru meminta Yip Man untuk mendemonstrasikan
Kungfu Wing Chun-nya. Setelah melihat beberapa jurus Yip Man, sang Ahli Kungfu
tersebut justru meledek bahwa ilmu Kungfu Wing Chin Yip Man sebenarnya masih
jauh dibawah standar Ahli Kungfu Wing Chun! Merasa bahwa kemampuannya direndahkan,
Yip Man menantang sang Ahli tersebut untuk bertarung.
Dalam satu-dua gerakan, Yip Man justru terlempar ke perairan! Setelah berkali-
kali mencoba menyerang dengan berbagai jurus rahasia yang dipelajarinya selama
ini, akhirnya Yip Man menyadari bahwa Ahli Kungfu yang ditemuinya ini adalah
Ahli Kungfu tingkat tinggi karena seluruh serangan Yip Man tidak dapat mengenai
sasaran! Akhirnya Yip Man pun menyerah dan menyatakan keinginannya untuk belajar
dari sang Ahli Kungfu tersebut.
Tertarik dengan bakat dan kemampuan Yip Man, Ahli Kungfu tersebut menerima
Yip Man sebagai muridnya. Belakangan Yip Man baru tahu bahwa Ahli Kungfu tersebut
ternyata adalah Master Leung Bik yang masih satu "lineage/akar" dengan ilmu Kungfu
Master Chan Wah Sun. Master Leung Bik sendiri merupakan Ahli Kungfu dari berbagai
aliran namun lebih memfokuskan diri pada aliran Kungfu Wing Chun.
Namun selama ini, tidak ada orang/ahli Kungfu lainnya yang tahu bahwa Master
Leung Bik sebenarnya adalah Ahli Kungfu Wing Chun hingga kedatangan Yip Man!
Kungfu Wing Chun Master Leung Bik dan Master Chan Wah Sun sebenarnya berasal
dari akar yang sama, yakni Shaolin Wing Chun Ng Mui namun Master Leung Bik
melakukan sejumlah perubahan sesuai dengan pengalaman bertarungnya selama ini
sehingga terdapat perbedaan pola dan jurus yang antara Kungfu Wing Chin Tradisional
dengan Kungfu Wing Chun miliknya. Setelah belajar selama 2.5 tahum, Master Leung
Bik telah mewarisi seluruh ilmunya kepada Yip Man dan meminta Yip Man untuk
menyebarluaskan Kungfu Wing Chun kepada khalayak ramai.
Seiring dengan selesainya masa studi Dia, Yip Man kembali ke Foshan dan bercita-
cita untuk melaksanakan mandat gurunya. Yip Man mengajarkan seluruh kemampuannya
kepada rekan-rekan seperguruan namun keinginan tersebut sempat menemui ganjalan
karena salah seorang seniornya tetap ingin mempertahankan tradisional Wing Chun
sehingga sempat terjadi pertarungan antara Yip Man dengan seniornya. Namun pada
akhirnya sang senior dapat menerima bahwa ilmu Kungfu yang baik adalah ilmu
Kungfu yang dapat beradaptasi dan berubah sesuai dengan perkembangan yang ada.
Selama di Foshan terjadi banyak peristiwa yang mengubah jalan hidup Master
Yip Man, mulai dari masuknya penjajahan Jepang hingga sejumlah pertarungannya
dengan ahli-ahli bela diri Jepang yang menindas rakyat kecil. Yip Man sering
menjawab tantangan para ahli bela diri Jepang yang berupaya merontokkan mental
rakyat Tionghoa dengan mengadakan sejumlah turnamen bela diri. Kemenangan demi
kemenangan diraih dengan mudah dan cepat dalam setiap pertarungan hingga akhirnya
Yip Man harus dilarikan dari Foshan ke Hongkong kembali karena menjadi target
pembunuhan.
Pada awal mulanya di Hong Kong, Yip Man bekerja di restoran dan sehari-harinya
mengajar Kungfu Wing Chun kepada Wong Sheung Leung, salah seorang praktisi
Kungfu Pak Mei dan sekaligus murid pertama Yip Man. Kehidupan di Hongkong yang
keras sering menyebabkan Yip Man menerima banyak tantangan baik dari aliran
Kungfu maupun bela diri lainnya. Pada umumnya, Yip Man menolak secara halus
tantangan tersebut namun pada akhirnya pertarungan tetap tak terhindarkan.
Yip Man tidak pernah mengalami kekalahan sekalipun atau melukai lawan-lawannya
dalam setiap pertarungan dan pada umumnya
setelah pertarungan selesai, para lawan-lawannya justru sangat segan terhadap
Yip Man karena sikap Yip Man yang rendah hati dan ksatria. Setelah mengajar
ilmu Kungfu Wing Chun selama 20 tahun di Hongkong, Master Yip Man meninggal dunia.
17) Bruce Lee (Lee Jun Fan/Lee Siau Lung, 27 November 1940 – 20 July 1973).
Dia adalah praktisi Kungfu Wing Chun dan sekaligus pendiri aliran bela diri
baru: Jeet Kune Do (Intercepting Fist). Dia adalah aktor sekaligus seniman
bela diri yang memulai perjalanan di bidang bela dirinya dari hobi berkelahi di
jalanan, termasuk dengan anggota-anggota geng mafia. Pada masa hidupnya, dia
terkenal dengan sejumlah pertarungan nyata dengan berbagai praktisi bela diri
baik pada waktu shooting;; film maupun pada hari-hari yang telah ditentukan.
Berikut adalah daftar pertarungan Bruce Lee yang tercatat:
a) Pada tahun 1958, Bruce Lee mengalahkan Juara Tinju Boxer Inggris tiga kali,
Gary Elms, di ronde ketiga dengan KO dalam kejuaran Hongkong Inter School A
mateur Boxing Championship.
b) Sebelum berhadapan dengan Gary Elms, Bruce Lee mengalahkan Shen Yuen, Lieh
Lo, dan Yang Huang; semuanya di ronde pertama dengan KO.
c) Bruce Lee mengalahkan Pu Chung, Ahli Kungfu Choy Li Fut dengan KO di
ronde pertama dalam pertarungan Full Body Contact. Sponsor pertarungan
tersebut adalah Wong Sheung Leung.
d) Dari tahun 1959 hingga 1960, Bruce Lee terlibat banyak pertarungan di
jalan dan rata-rata korbannya KO atau cacat, sehingga pihak kepolisian
menjadi sibuk akibat kesukaannya tersebut.
e) Pada tahun 1962, Bruce Lee mengalahkan Uechi, juara Karate Sabuk Hitam,
dengan KO dalam waktu 11 detik, di Seattle. Taki Kimura, salah seorang
murid utama sekaligus sahabat Bruce Lee, justru menghitung KO tersebut
dalam waktu 10 detik.
f) Pada saat shooting film The Big Boss di Thailand, Bruce Lee menjawab
tantangan para Muai Thay dengan meng-KO wakil mereka hanya dalam hitungan detik.
g) Pada saat shooting film Enter the Dragon, Bruce juga menjawab tantangan
seorang karateka Sabuk Hitam dengan meng-KOnya dalam hitungan detik.
h) Dalam beberapa kesempatan, Bruce menjawab tantangan dari berbagai ahli
bela diri baik dengan menggunakan tangan kosong maupun senjata, namun
semua lawannya rata-rata mengalami nasib KO atau tidak dapat melanjutkan
pertarungan. Pada umumnya pertarungan tersebut disaksikan banyak orang atau
ahli-ahli bela diri lainnya.
i) Pertarungan yang terlama dan cukup menguras energi Bruce Lee adalah
pada saat dia berhadapan dengan Wong Jack Man, ahli Xing Yi, Kungfu Shaolin
Selatan dan Tai Chi.
Konon Wong Jack Man adalah petarung Kungfu dari Chin Woo School. Pertarungan
selesai dalam waktu 20-25 menit dengan kemenangan Bruce Lee. Pada kesempatan
lain, Wong Jack Man mengajukan tantangan kembali namun Bruce Lee tidak pernah
menanggapinya.
Belajar dari pertarungan-pertarungan tersebut, Bruce mengintegrasikan seluruh
kemampuan dan ilmu bela dirinya dan akhirnya menciptakan aliran bela diri baru,
yakni Jeet Kune Do.
Akhirnya seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dan keterbukaan negara
Tiongkok, berbagai jenis dan aliran ilmu bela diri Kung fu berangsur-angsur
digabung dan distandarisasi menjadi suatu bentuk olahraga yang dapat
dipertandingkan secara internasional, yang saat ini dikenal sebagai
Wushu atau "Seni Tempur".
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
....dan....
Selamat malam...!
_______________________________________________________________________
Cat :
(Menyimak info sekitar Khungfu dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Penentuan pemenang, Ring, Asal-usul dan Peringkat)
__________________________________________________________________
_______________________
Kata Pengantar
_______________________
Lewat link dibawah ini, penulis mengurai macam seni beladiri, al :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/pencak-silat-motcak-pemahaman-umum.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/capoeira-pemahaman-umum-sejarah-teknik.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/ninja-asal-usul-pelatihan-peralatan-dan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/karate-pemahaman-umum-latihan-dasar.html
Untuk melengkapinya, berikut info sekitar "Khungfu"
Selamat menyimak...!
___________________________________________
Menyimak info sekitar Khungfu
___________________________________________
* Pemahaman Umum
Kungfu atau gongfu (??, Pinyin: gongfu) adalah ilmu bela diri yang
berasal dari Tiongkok. Akan tetapi, arti kata Kungfu sebenarnya
memiliki makna yang jauh lebih luas, yakni sesuatu yang diperoleh
dalam jangka waktu yang lama dan dengan ketekunan yang tinggi. Dengan
demikian, seorang ahli masak yang hebat pun dapat dikatakan memiliki
Kungfu yang tinggi.
Selain kata Kungfu, istilah Wushu dan Kundao atau Kuntao juga sering
dipakai untuk menyebut ilmu bela diri dari Tiongkok tersebut. Ilmu
Kungfu yang sudah menyebar ke Asia Tenggara (terutama Indonesia) pada
masa lalu disebut Kuntao, demikian menurut Donn F. Draeger dalam bukunya
yang berjudul Weapons and Fighting Arts of Indonesia. Akan tetapi
istilah Kuntao tersebut sudah sangat jarang dipergunakan pada masa
sekarang ini.
* Perkembangan
Pada awal mulanya, istilah Ilmu atau kemampuan Bela Diri dalam masyarakat
Tiongkok adalah Ilmu Silat atau Wushu, dan bukan Kungfu. Istilah Kungfu
pada masa lalu tidaklah sepopuler seperti saat ini.
Kungfu sendiri lebih menunjuk kepada suatu keahlian dan keuletan yang
khusus dan teruji unggul, misalnya keahlian memasak, keahlian bercocok
tanam, dan lain-lain. Istilah Kungfu menjadi populer setelah seorang
legenda ilmu bela diri, yakni Bruce Lee mempopulerkan istilah Kungfu di
belahan dunia Barat.
Tersentak dengan kemampuan, kecepatan dan kekuatan Sang Legenda, istilah
Kungfu menjadi sangat populer dan identik dengan Ilmu Bela Diri Tiongkok
(China) hingga kini.
Ilmu bela diri Kungfu pada mulanya berkembang dari kebutuhan dan kemampuan
manusia untuk bertahan hidup, baik untuk membela diri dari berbagai jenis
serangan binatang buas, berburu untuk mendapatkan makanan, maupun untuk
berperang melawan kelompok manusia lain yang dianggap menjadi ancaman
terhadap keamanan hidup mereka.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang obat-obatan dan
tubuh manusia di Tiongkok kuno - serta perang saudara yang berkepanjangan,
Seni Bela Diri Kungfu pun berkembang pesat dan menyebar luas, sehingga
membawa banyak kontribusi dan memengaruhi cikal bakal berbagai jenis
ilmu bela diri di Asia, seperti Shorinji Kempo,(Shaolin Kempo), Karate,
Jujitsu, Taekwondo, Judo, Hapkido, Pencak Silat dan lain sebagainya.
Kungfu mempunyai sejarah dan merupakan tradisi ilmu bela diri yang sangat
panjang, ketat, teruji dan efektif sejak 5.000 tahun yang lalu, bersamaan
dengan munculnya aliran kepercayaan Dao (Taoisme) yang kemudian berkembang
menjadi agama yang memiliki kekhususan sendiri.
Pada tahun 2.500-an mulai bermunculan berbagai aliran Kungfu yang melegenda
hingga kini, dimulai dari Kuil atau Vihara Shaolin Siaw Liem Sie/Siu Lam,
Wudang/Butong, Omei/Emei/Gobi, Kun Lun, Hua San, Thian San, Khongtong dan
lain-lain. Secara umum, terdapat 100 lebih aliran Kungfu dan ribuan jurus
serta berbagai jenis ilmu yang unik dan aneh, mulai dari yang paling keras
dan ganas (external arts) hingga ilmu yang paling lembut dan ringan seperti
kapas (internal arts).
* Aliran
Berbagai aliran dan ilmu yang masih eksis hingga kini adalah Hung Gar/Hung
Ga, Lohan, Ngo Cho, Pek Ho, Ying Jow/Eng Jiaw, Shuai Jiao, Chin Na/Qin Na,
Tang Lang, Wing Chun/Ving Tsun/Wing Tsun/Yong Chun, Tai Chi/Tai Ji, Hsing-I,
Ba Gua, Yi Quan/I-Quan, Fanzi Quan, Chang Quan dan lain-lain.
* Kontribusi
Para Pendekar Kungfu masa lalu yang terkenal memberikan kontribusinya
dalam Dunia Kungfu Tiongkok antara lain:
1) Bodhidharma (Da Mo/Putidamo/Damo/Tat Mo Chowsu/Dharma Taishi/Daruma).
Dia adalah pendeta spiritual Zen Budha dari India yang bertapa sembilan
tahun di Kuil Shaolin dan pencipta berbagai jenis ilmu legendaris seperti:
Ilmu Perubahan Urat dan Otot, Sembilan Matahari, Otot Kawat Tulang Besi,
Baju Besi Emas (Genta Emas), Lima Jurus Hewan, Jari Zen, dan lain-lain.
Namun sayangnya, beberapa di antara ilmu tersebut sudah lenyap.
Konon pada saat menyeberang lautan hingga ke Tiongkok, dia hanya berdiri
di atas sebatang dahan kecil, dan di tembok gua tempat pertapaan Bodhidharma
di Kuil Shaolin hingga kini terdapat bayangan lekuk tubuhnya yang terbentuk
pada saat ia bermeditasi dan bersandar di tembok gua tersebut.
Selama sembilan tahun bermeditasi di gua tersebut, Bodhidharma mampu mendengar
pembicaraan berbagai jenis mahluk hidup, termasuk semut yang berada di sana.
2) Zhang Sanfeng (Zhang Junbao/Chang Sanfeng/Thio Samhong/Thio Kunpo).
Pada masa mudanya, Thio Sam Hong adalah murid yang sangat berbakat di Kuil
Shaolin. Karena diperlakukan semena-mena oleh para seniornya, dia keluar
dari Kuil Shaolin dan belajar mengembangkan Kungfu sendiri dengan memperhatikan
berbagai fenomena alam seperti terpaan angin keras terhadap pohon bambu,
pertarungan bangau dan ular, kokohnya pertahanan belalang sembah dari
terpaan angin, dan lain-lain.
Setelah mengerti dan memahami Intisari Alam Semesta, Thio Sam Hong muda
menyepi di gunung Hua San untuk menyempurnakan ilmu-ilmunya. Pada saat
dia turun gunung, dia menjelajahi seluruh Tiongkok dan mengadu ilmunya
dengan para ahli bela diri dan para pendekar dari berbagai aliran.
Berdasarkan literatur kuno, tercatat dua pertarungan yang sangat terkenal.
Pertarungan yang pertama adalah pertarungan antara Thio Sam Hong dengan
pegulat nomor satu Mongol yang sangat besar, kuat dan agresif. Belakangan
diketahui bahwa pegulat tersebut juga sangat ahli dalam berbagai aliran
Kungfu Tiongkok. Pegulat Mongol tersebut konon mengalahkan banyak petarung
Kuil Shaolin dan sejumlah pendekar aliran keras lainnya. Pertarungan antara
Thio Sam Hong dengan Pegulat Mongol tersebut dimenangkan oleh Thio Sam Hong
dengan ilmu barunya, yaitu Tai Chi Quan/Taijiquan. Pertarungan kedua adalah
pertaruangan Thio Sam Hong yang seorang diri mengalahkan lebih dari 100 orang
gangster di sarang penyamun hanya dengan tangan kosong.
Semenjak itu, Thio Sam Hong diakui oleh seluruh kalangan persilatan sebagai
Pendekar Tanpa Tanding saat itu. Setelah merasa cukup dalam perantauanya,
Thio Sam Hong naik ke gunung Wudang (Butong) dan mendirikan Perguruan Wudang
dengan basis utama pengajarannya, yaitu Taoisme. Thio Sam Hong sendiri diyakini
merupakan Pencipta Ilmu Tai Chi, dan sangat ahli dalam Ilmu Tao Yin (Nei Kung/
Nei Gong). Konon Thio Sam Hong hidup dalam 3 (tiga) zaman dinasti, yakni
Dinasti Song, Dinasti Yuan (Monggol, dan Dinasti Ming (Han), dan Thio
Sam Hong dikenal sebagai immortal Taoist.
3) Yue Fei (Jenderal Yue Fei, Tangyin-Provinsi Henan, 1103-1142).
Dia adalah Jenderal Patriot yang terkenal dari Kekaisaran Dinasti Song
(960-1279) yang bertempur melawan invasi suku bangsa Jin (Jurchen/Juchen)
dan hingga akhir hayatnya tetap setia membela negara walaupun difitnah dan
dihukum mati oleh penguasa lalim.
Jenderal Yue Fei dipercaya sebagai Pencipta Kungfu internal dan eksternal,
yakni: Hsing - I (Xingyiquan) dan Penyempurna Eng Jiaw (Cakar Elang). Pada
masa mudanya, Jenderal Yue Fei belajar dari Bhiksu Shaolin yang bernama
Jow Tong/Lai Chin. Selain ahli dalam pertarungan tangan kosong, Jenderal
Yue Fei juga ahli dalam 18 senjata Shaolin khususnya ilmu Tombak Tunggal.
Konon ilmu tombaknya setara dengan ilmu tombak Keluarga Marga Yang (Ilmu tombak
Keluarga Yang merupakan ilmu silat keluarga turun temurun yang sangat khas dan
tinggi serta hanya sedikit Ahli/Pendekar yang mampu menandingi ilmu mereka
pada zamannya. Berdasarkan catatan kuno, diketahui bahwa ilmu tombak tingkat
tinggi Keluarga Yang mempunyai sejumlah keistimewaan unik, yakni : Ilmu Tombak N
aga Melekat/Naga Berpilin dan Ilmu Tombak (Toya) Naga Perkasa yang mampu
melumpuhkan/membunuh lawan tanpa menyentuh fisik. Catatan : Keluarga Yang
juga merupakan Patriot Sejati terakhir yang tetap setia hingga akhir kejatuhan
Kekaisaran Dinasti Sung oleh Monggol). Kungfu Hsing I sendiri sempat lenyap
dari dunia persilatan pasca meninggalnya Jenderal Yue Fei hingga sampai
ditemukan kembali Kitab Kungfu Hsing I yakni Kitab 10 Prinsip Hsing-I
peninggalan Jenderal Yue Fei menjelang akhir Dinasti Ming oleh Ji Long Feng
(Ji Jike).
Kemudian Ji Long Feng menurunkan Kungfu Hsing I ke Keluarga Ma, Cao Ji Wu dan
lain-lain hingga akhirnya muncul Kuo Yun Shen dan Sun Lutang sebagai ahli-ahli
Kungfu Hsing I yang luar biasa.
4) Qi Jiguang, (1528-1588).
Dia adalah salah satu Jenderal Patriot yang terkenal lainnya dari Dinasti Ming
(1368-1644). Pada umur 22 tahun, Qi Jiguang bertempur dan mengusir tentara Monggol
yang dipimpin Altan Khan yang berupaya menjajah Tiongkok kembali (1548-1552).
Dia bersama Yu Dayao dan Tan Lun terkenal sebagai Patriot yang membasmi habis
perompak dan bajak laut Jepang (rata2 para perompak tersebut merupakan ex-Samurai
yang kalah perang dan bekerjasama dengan perompak Tiongkok atau penguasa setempat
yang lalim)yang kerap kali merampok di daratan Tiongkok khususnya wilayah Fujian
dan Zhejiang. Paska pembasmian tersebut, tidak ada perompak atau bajak laut
Jepang yang berani kembali lagi karena kemampuan bertempur dari tentara Jenderal
Qi Jiquang yang luar biasa.
Dia mencatat dan mewariskan seluruh ilmu Kungfunya dalam Kitab "Ji Shou Ching Hua"
yang saat ini menjadi salah satu pusaka yang melengkapi pustaka Kungfu Tiongkok.
5) 5 Leluhur Shaolin.
Pasca pembakaran Kuil Shaolin dalam pertempuran kedua antara para Pendeta Kuil
Shaolin dengan 50.000 Tentara Qing bersenjata lengkap dan modern yang dibantu
para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei (White Eyebrow).
Kelima leluhur Shaolin tersebut adalah :
1) Choi Tak-Chung (???)
2) Fong Tai-Hung (???)
3) Ma Chiu-Hing (???)
4) Wu Tak-Tai (???)
5)Lee Sik-Hoi (???)
Berdasarkan hasil catatan literatur lama, disebutkan bahwa Kuil Shaolin
hancur total dan terbakar selama 40 hari 40 malam dalam serangan tersebut.
Seluruh catatan kuno ribuan tahun termasuk sejumlah ilmu Kungfu legendaris
dan senjata pusaka hilang atau habis terbakar. Dari ribuan Biksu dan non
Biksu Shaolin, hanya 5 (lima) orang yang lolos dari serangan tersebut dan
kemudian mereka menyebar keseluruh Tiongkok sembari menyebarkan Shaolin
Kungfu serta perlawanan anti Dinasti Qing. Kehancuran Kuil Shaolin diakibatkan
oleh adanya pengkhianatan oknum Shaolin yang ternyata adalah antek-antek Dinasti
Qing yang menyusup dan menabur racun diberbagai titik sumber air dan makanan
para Bhiksu.
Pada saat serangan kedua tersebut, kondisi fisik yang keracunan telah
menyebabkan hilangnya kemampuan bertarung para Bhiksu dan Non Bhiksu Shaolin.
Dalam pertarungan pertama, para Petarung Kuil Shaolin berhasil mengusir
puluhan ribuan tentara Dinasti Qing yang bersenjata lengkap. Kegagalan dalam
serangan pertama tersebut, membuat Kaisar Qing di puncak kemarahan. Sang
Kaisar mengumpulkan tentara-tentara terbaik dari setiap legiun dan merekrut
seluruh ahli bela diri Kungfu (termasuk para Lhama Tibet dan Praktisi Pak Mei)
yang loyal kepada Dinasti Qing untuk bersama-sama menyerbu Kuil Shaolin serta
menpersiapkan strategi penyusupan/perusakan dari dalam Kuil Shaolin.
Dikemudian hari, 5 Leluhur Shaolin/Five Ancestors ini identik pula dengan
5 Tokoh Utama Kungfu Shaolin yang terkenal, yakni :
a) Hung Hei-Koon ??? Hóng Xiguan/Hung Hei Gun.
Dia adalah Pencipta Kungfu Hung Gar. Hung Hei Koon adalah murid utama dari
Bhiksu Gee Sin Sim See. Dia terkenal sebagai Ahli Gung Gee Fok Fu Kuen (Siu
Lum Fook Fu Kuen) dan Cakar Harimau Sejati. Jurus cakar harimaunya terkenal
sangat ganas dan bertenaga. Kebanyakan korban keganasan jurus Cakar Harimau
Hung Hei Koon adalah para tentara Qing dan antek-antek Manchu.
b) Lau Sam-Ngan ??? Liú Sanyan/Lau Sam Ngan.
Dia adalah Pencipta Kungfu Lau Gar dan dikenal dengan julukan "Lau si Mata 3".
Kemampuan Kungfu Lau Sam Ngan sangat tinggi sekali. Dia dikenal mampu bertarung
menghadapi keroyokan tentara Qing dan para praktisi Kungfu lainnya tanpa harus
menoleh seolah2 terdapat "mata lain" dibelakang kepalanya.
c) Choi Kau-Yee ??? Cài Jiuyí/Choy Gau Yi.
Dia adalah Pencipta Kungfu Choi Gar
d) Lee Yau-San ??? Li Youshan/Li Yau San.
Dia adalah Guru dari Chan Heung, Pencipta Kungfu Lei Gar (Choi Lei Fut)
e) Mok Ching-Kiu ??? Mò Qingjiao/Mok Ching Giu.
Dia adalah Pencipta Kungfu Mok Gar
6) Wong Fei Hung /Huang Fei Hong, Fushan, 1847-1924).
Dia hidup pada zaman Dinasti Qing (1644-1912) dan tercatat sebagai Patriot
Nasionalis, Ahli Kungfu, Pendiri rumah obat Pho Chi Lam dan sekaligus
Shinshe Akunpuntur yang sangat terkenal dengan berbagai jenis ilmu Kungfu
seperti : Ilmu Pasangan Harimau dan Bangau, Tendangan Tanpa Bayangan,
Tinju Besi, Toan Ta, Toya 8 Diagram dan lain-lain. Murid-murid Dia yang
sangat terkenal antara lain : Lam Sai Wing, Leung Fong, Tang Fung dan Lin
Wan Gai. Wong Fei Hung merupakan anak dari Wong Kei Ying, salah satu Pesilat
terkenal dari "10 Harimau Kanton". Pada umur 16 tahun, Wong Fei Hung mendirikan
Perguruan Silat di berbagai wilayah, yakni : Shuijiao, Diqipu, Xiquan dan
Guangdong. Selain itu, Dia juga mendirikan Rumah Obat Pho Chi Lam dan menjadi
Instruktur Pelatih Mliter Termuda pada Resimen V Tentara Kanton.
Pada masa hidupnya, Wong Fei Hung terkenal dengan berbagai pertarungan baik
dengan para pesilat lokal maupun petarung asing demi mempertahankan "China's
Pride" yang pada saat itu jatuh hingga ke titik terendah. 2 (Dua) pertarungan
yang sangat terkenal adalah pada saat Wong menjatuhkan lebih dari 50 orang
pesilat gangster/bajak laut di pelabuhan hanya dengan sebatang toya dan
pertarungan kedua adalah pada saat Dia bersama dengan Liu Yong Fu berperang
langsung dengan tentara Jepang di Taiwan. Dia sendiri merupakan murid langsung
dari Pengemis Sakti So (Beggar So), Lam Fuk Sing, Lin Fu Cheng dan ayahnya
sendiri yang notabene adalah anak dari Wong Tai, murid langsung Luk Ah Choi,
Ahli Kungfu Hung Gar dan sekaligus murid langsung dari Biksu Shaolin terkenal :
Gee Sin Sim See, Li Bak Fu & Hung Hei Koon.
7) Huo Yuanjia (Fok Yuengap/Ho Goanka, Tianjin, 1868-1910).
Dia adalah Pendiri Chin Woo Athletic Association (Jing Wu Men) yang hingga kini
telah tersebar lebih dari 50 cabang di USA, Kanada, Argentina, Peru, Makau,
Hongkong, China, Jepang, Wales, Selandia Baru, Srilanka, Vietnam, Australia,
Singapura, Thailand, Malaysia dan lain-lain. Dia merupakan Pendekar Kungfu
yang terkenal sangat nasionalis dan juga lahir dari Keluarga Pesilat aliran
Huo. Pada awalnya, Hua Yan Jia tidak diperbolehkan belajar Ilmu Silat karena
kondisi tubuhnya yang lemah dan sering sakit.
Namun karena kemauan yang keras dan bakat yang tinggi, secara diam2 Hua Yan Jia
muda selalu mengintip kakak2nya dan para murid Ayahnya (Huo Endi) pada saat
latihan. Konon ilmunya semakin sempurna setelah berjumpa dengan salah satu
Patriot Kungfu yang terkenal : Wang Wu, Si Golok Besar yang memoles kemampuan
Hua Yan Jia muda. Kemampuan bertarung Hua Yan Jia teruji pertama kali pada saat Dia
mengalahkan Ahli Kungfu Selatan bernama "Du" yang sebelumnya justru mengalahkan
Keluarga Huo pada saat pertarungan tahunan antar Keluarga Pesilat.
Pada masa hidupnya, baik Dia maupun muridnya Liu Zhensheng terkenal sebagai
Pendekar Kungfu yang banyak mengalahkan berbagai praktisi aliran beladiri
dari berbagai negara seperti Pegulat, Petinju, Ju Jit Su/Pejudo dan Karateka
dari Rusia, Inggris dan Jepang. Pertarungan pertama Huo Yan Jia dengan Petarung
Barat terjadi pada tahun 1901 dalam pertarungan terbuka di Taman Xiyuan, Tianjin.
Huo Yan Jia mengalahkan Pegulat Terkuat Rusia (Pertarungan tersebut merupakan
"Show of Force" Kekaisaran Rusia untuk melemahkan mental rakyat China) secara
telak dengan cara mengangkat dan melemparnya keluar dari panggung pertarungan.
Pertarungan kedua terjadi pada tahun 1909 dengan Juara Tinju Inggris berpostur
tinggi besar, O'Brien. Huo Yan Jia kembali mengalahkan lawannya dengan jurus
ciptaannya, yakni Kungfu Mi Zhong.
Dalam perkembangan selanjutnya, Huo Yan Jia lebih banyak menerima tantangan
dari Petarung Jepang dan tidak ada yang dapat mengalahkan Dia pada saat itu.
Sayangnya, Huo Yan Jia meninggal terlalu cepat, yakni pada umur 42 (tahun 1910)
dan berdasarkan hasil otopsi Tianjin Municipality Police Laboratory, ditemukan
racun arsenik dalam tubuh Huo.
Para petinggi Chin Woo dan Dokter pemeriksa menduga bahwa racun tersebut
terkait dengan hasil pertarungan terakhir dengan Japanesse Judo Association
("JJA") yang berakibat banyaknya anggota JJA yang menderita kekalahan telak
atau luka fatal di matras pertarungan.
8) Chan Tziching.
Dia merupakan pewaris utama Kungfu Cakar Elang dari aliran Keluarga Marga Lau.
Dia terkenal sebagai Petarung Kungfu yang tidak terkalahkan dan semua lawannya
ditaklukan hanya dalam 3 jurus dan/atau dengan Pukulan 3 Inchi. Pada masa tersebut,
hanya Huo Yan Jia sendiri yang mampu mengimbangi ilmu Kungfu Chan Tzi Ching.
Tertarik dengan kemampuan bertempur yang luar biasa, Huo Yan Jia mengundang
Chan Tzi Ching untuk turut mengajar di Chin Woo, Shang Hai pada tahun 1910.
Setelah kematian Huo Yan Jia akibat terkena racun arsenik dari agen rahasia
Jepang, Chan Tzi Ching meneruskan perjuangan Huo Yan Jia dan banyak bertarung
dengan sejumlah praktisi bela diri Jepang dan Barat namun tidak ada satupun
yang dapat mengalahkan Dia hingga akhir hayatnya.
9) Fan Xudong.
Dia mempunyai postur tubuh yang tinggi dan besar namun mempunyai kemampuan
ilmu meringankan tubuh yang luar biasa pada zamannya. Dia merupakan salah
satu ahli totok
Kungfu Belalang Sembah (Praying Mants) dan Golok Besar (Guan Dao). Fan Xu
Dong terkenal sebagai Petarung Kungfu Patriot yang turut serta dalam
pemberontakan Boxer karena tidak tahan dengan perilaku negara-negara
Barat dan Jepang yang pada saat itu mencelakakan rakyat dan ingin menjajah
Tiongkok menjelang akhir Dinasti Qing.
Terdapat sejumlah pertarungan terkenal antara Fan Xu Dong dengan sejumlah
petarung yang mewakili 8 negara, yakni pertarungan pertama adalah pada
saat Dia menjawab tantangan jagoan Samurai Jepang dalam pertarungan hidup
mati secara terbuka di Shandong.
Fan Xu Dong membabat tubuh sang Samurai menjadi 2 bagian dalam hitungan
detik pada saat itu dengan menggunakan senjata Guan Dao. Pertarungan kedua terjadi
pada tahun 1875, Fan Xu Dong mewakili Perguruan Kungfu Yantai untuk menjawab
tantangan dari Juara Nasional Gulat Rusia.
Pertarungan kembali dimenangkan oleh Fan Xu Dong secara telak. Setelah
kemenangan tersebut, Fan Xu Dong banyak bertarung dengan petarung2 Rusia
namun tidak ada satupun yang dapat mengalahkannya hingga Dia pulang ke
Tiongkok kembali.
10) Keluarga Chen Tai Chi : Chen Fake (1887–1957).
Chen Fa Ke adalah salah 1 (satu) generasi penerus ke-17 Tai Chi aliran
marga Chen yang sangat terkenal pada masa hidupnya karena tidak ada
satupun lawan yang dapat mengalahkannya dan Dia mengalahkan seluruh
lawan2nya tanpa mencederai mereka sedikitpun. Dia sendiri merupakan
anak dari Chen Chang Xing, salah satu Tai Chi Master aliran Chen yang
terkenal. Pertarungan Dia yang paling terkenal adalah pertarungan bebas
atau "Leitai" selama 17 hari di Beijing. Selama 17 hari tersebut, Chen Fa
Ke mengalahkan seluruh lawan-lawannya hanya dengan ilmu Tai Chi aliran Chen.
Banyak Ahli Bela Diri baik aliran keras maupun lembut serta berbagai aliran
Bela Diri lain yang mengakui bahwa Chen Fa Ke adalah Pesilat Tak Terkalahkan
pada zamannya. Chen Fa Ke dijuluki "Taiji Yi Ren" (The Best Tai Chi Master)
dan "Quan Shen" (Martial Saint) oleh para praktisi bela diri dunia. Tai Chi
aliran Marga Chen berpusat di Desa Chen (Chen Jiagao) dan hampir seluruh
penduduk desa tersebut adalah praktisi Tai Chi.
Berdasarkan catatan sejarah, Tai Chi aliran Chen ini diperkenalkan pertama
kali oleh Chen Wan Ting, pensiunan Jenderal Dinasti Ming.
11) Keluarga Yang : Yang Luchan (Yang Fukui, 1799-1872).
Dia adalah Pendiri Tai Chi aliran marga Yang. Pada masa hidupnya, Dia juga
terkenal sebagai Pendekar dengan julukan "Yang Wu Di = Yang Tak Terkalahkan".
Keturunan Dia dan penerusnya yang sangat terkenal antara lain : Yang Chien
Hou, Yang Shao Hao, Yang Cheng Fu, Yang Ban Hou & Chen Man Ching. Ilmu Tai
Chi Yang Lu Chan sendiri terkenal dengan sejumlah julukan, yakni Mien Quan
(Cotton Fist)dan Hua Quan (Neutralising Fist).
12) Kuo Yunshen (Guo Yunshen/Yu Sheng,1829 - 1898).
Dia terkenal sebagai Pendekar kosen baik dari ilmu silat maupun Nei Kung
yang sangat tinggi. Dia adalah ahli Kungfu Hsing - I (Xing Yi). Kuo Yun
Shen dijuluki "Ban Bu Peng Kuo" karena terkenal dengan penguasaan ilmu
Peng Quan ("Crushing Fist") yang sempurna, salah satu ilmu dari 5 Elemen
Hsing I). Konon Ilmu Tapak Kapasnya mampu merontokkan tubuh lawan cukup hanya
dengan menyentuhnya. Kuo Yun Shen pernah menepuk 10 batubata dengan lembut
dan semuanya hancur terburai. Dia sendiri adalah murid terbaik dari Master
Li Luoneng dan tidak pernah terkalahkan oleh siapapun pada zamannya. Hanya
satu orang yang dapat mengimbangi Master Kuo Yun Shen, yakni Tung Hai Chuan
dalam pertarungan sengit selama 3 hari 3 malam yang berakhir seri dan akhirnya
mereka menjadi sahabat baik yang saling bertukar ilmu Kungfu.
13) Sun Lutang (Sun Fuquan, 1860-1933).
Dia adalah Pencipta Tai Chi aliran Sun dan terkenal sebagai Ahli Hsing I dan Bagua.
Dia merupakan murid dari berbagai Ahli Kungfu seperti Bhiksu Wu, Kuo Yun Shen,
Li Kui Yuan, Cheng Ting Hua (Ahli Baguazhang), Hao Wei Chen (Ahli Wu Yu Xiang Tai
Chi) dan lain-lain. Julukan Dia adalah : "Pendekar Kepala Harimau" dan "Lebih
Pintar daripada Monyet Aktif".
14) Tung Haichuan (Dong Haichuan, 13 October 1797 or 1813 — 25 October 1882).
Dia adalah pencipta ilmu Baguazhang (Zhuan Zhang)dan terkenal tidak terkalahkan
pada zamannya. Salah satu pertarungan terkenalnya adalah pertarungan 3 hari 3 malam
dengan Master Kuo Yun Shen yang berakhir seri. Selain ahli Baguazhang, Dia juga
ahli dalam ilmu Bafanshan, Hongquan, Xingmengquan, Jinggangquan, Erlangquan dan
Lohanquan. Tung Hai Chuan sendiri dikenal memiliki Ilmu Khusus lainnya yang
dinamakan "Langkah Awan/Awan Bearak" sejenis Ilmu Meringankan Tubuh yang luar
biasa yang dapat dimainkan bersamaan dengan ilmu Baguazhang.
15) Zhang Zhaodong (Zhang Zhankui, 1859-1940).
Dia adalah ahli tenaga dalam unik Kungfu yang terkenal memenangkan seluruh
pertarungan leitai (pertarungan bebas/free fight) dengan petarung/praktisi
berbagai ilmu bela diri dari Jepang dan orang-orang kuat Jerman.
Dia termasuk salah 1 (satu) dari delapan murid terkenal Tung Hai Chuan/Dong
Hai Chuan, pencipta ilmu Baguazhang.
16) Yip Man (Ip Man, Foshan, Namhoi 1898-1972).
Dia merupakan salah satu ahli Kungfu Wing Chun ternama dan terkenal sebagai
Pesilat yang tak terkalahkan namun sangat "low profile". Dia merupakan murid
langsung dari Chan Wah Sun, Ng Chung Sok & Leung Bik (anak dari Leung Jan).
Selama di Foshan, Tiongkok, Dia mempunyai beberapa murid yang terkenal antara
lain : Lok Yiu, Chow Kwong Yue,Kwok Fu, Lun Kai,Chan Chi Sun dan Lui Ying. Pada
saat di Hongkong, sejumlah murid Dia yang terkenal adalah Leung Sheung, Lok Yiu,
Chu Song Tin, Wong Shun Leung, Lo Man Kam dan Li Siau Lung/Li Jun Fan (Bruce Lee).
Yip Man merupakan anak dari sebuah keluarga pedagang yang kaya dan sangat dermawan.
Asal muasal ketertarikan Yip Man belajar Kungfu dikarenakan Keluarga Yip Man
mengijinkan seorang Master Kungfu yang telah berumur yakni Master Chan Wah Shun
untuk melestarikan Kungfu dengan cara mengajar sekelompok murid di lingkungan kuil
keluarga. Master Chan memiliki reputasi sebagai Ahli Kungfu yang baik hati karena
sering membela kepentingan rakyat kecil yang tertindas oleh gerombolan perampok,
penjahat atau pejabat yang semena-mena.
Yip Man yang saat itu berumur 9 tahun sering mengamati latihan Master Chan dan
murid-muridnya. Dia sempat memohon agar diterima menjadi murid Master Chan,
namun Master Chan yang pada saat itu berumur 60 tahun lebih sudah tidak ingin
menerima murid lagi. Namun Yip Man muda adalah seorang yang sangat keras
keinginan dan pantang menyerah, walaupun ditolak berkali-kali, Yip Man
tetap pantang menyerah.
Untuk menguji keinginan dan kesungguhan Yip Man, Master Chan menyatakan akan
menerimanya sebagai murid jika dia mampu membayar uang latihan sebesar tiga
tael perak. Keesokan harinya, Yip Man justru datang dengan membawa seluruh
tabungannya yang berjumlah 300 keping perak! Master Chan melihat bahwa Yip
Man memiliki keinginan dan kesungguhan yang sangat kuat untuk belajar Kungfu
Wing Chun. Setelah berdiskusi bersama dengan orang tuanya Yip Man, akhirnya
Master Chan menerima Yip Man sebagai murid terakhirnya.
Yip Man belajar Kungfu Wing Chun dengan Master Chan selama empat tahun atau
hingga Master Chan meninggal dunia. Untuk lebih memperdalam ilmu Kungfunya,
Yip Man kemudian belajar selama 2.5 tahun dengan senior yang lain, yakni Ng
Chun. Ketika Yip Man berumur 16 tahun, orangtuanya mengirimnya ke Hong Kong
untuk bersekolah di St Stephen's College. Dengan cepat popularitas Yip Man
berkembang pesat di St Setphen's College karena Dia sering melayani dan
memenangkan pertarungan terbuka baik dengan para seniornya ataupun praktisi
aliran bela diri lain yang rata-rata berbasis Kungfu, Tinju dan Karate.
Pada saat itu, Kungfu Wing Chun mulai populer sebagai aliran Kungfu baru yang
handal di luar aliran-aliran yang telah ada.
Yip Man muda sangat menyukai pertarungan hingga pada suatu saat Dia memperoleh
informasi bahwa di pabrik sutera salah seorang temannya, terdapat seorang Ahli
Kungfu yang luar biasa namun telah berumur 50 tahun. Ahli Kungfu tersebut tinggal
di perahu nelayan yang bersandar dekat pelabuhan Hongkong.
Yip Man kemudian menemui sang Master dan meminta petunjuk dari sang Ahli Kungfu.
Namun sang Ahli Kungfu tersebut justru meminta Yip Man untuk mendemonstrasikan
Kungfu Wing Chun-nya. Setelah melihat beberapa jurus Yip Man, sang Ahli Kungfu
tersebut justru meledek bahwa ilmu Kungfu Wing Chin Yip Man sebenarnya masih
jauh dibawah standar Ahli Kungfu Wing Chun! Merasa bahwa kemampuannya direndahkan,
Yip Man menantang sang Ahli tersebut untuk bertarung.
Dalam satu-dua gerakan, Yip Man justru terlempar ke perairan! Setelah berkali-
kali mencoba menyerang dengan berbagai jurus rahasia yang dipelajarinya selama
ini, akhirnya Yip Man menyadari bahwa Ahli Kungfu yang ditemuinya ini adalah
Ahli Kungfu tingkat tinggi karena seluruh serangan Yip Man tidak dapat mengenai
sasaran! Akhirnya Yip Man pun menyerah dan menyatakan keinginannya untuk belajar
dari sang Ahli Kungfu tersebut.
Tertarik dengan bakat dan kemampuan Yip Man, Ahli Kungfu tersebut menerima
Yip Man sebagai muridnya. Belakangan Yip Man baru tahu bahwa Ahli Kungfu tersebut
ternyata adalah Master Leung Bik yang masih satu "lineage/akar" dengan ilmu Kungfu
Master Chan Wah Sun. Master Leung Bik sendiri merupakan Ahli Kungfu dari berbagai
aliran namun lebih memfokuskan diri pada aliran Kungfu Wing Chun.
Namun selama ini, tidak ada orang/ahli Kungfu lainnya yang tahu bahwa Master
Leung Bik sebenarnya adalah Ahli Kungfu Wing Chun hingga kedatangan Yip Man!
Kungfu Wing Chun Master Leung Bik dan Master Chan Wah Sun sebenarnya berasal
dari akar yang sama, yakni Shaolin Wing Chun Ng Mui namun Master Leung Bik
melakukan sejumlah perubahan sesuai dengan pengalaman bertarungnya selama ini
sehingga terdapat perbedaan pola dan jurus yang antara Kungfu Wing Chin Tradisional
dengan Kungfu Wing Chun miliknya. Setelah belajar selama 2.5 tahum, Master Leung
Bik telah mewarisi seluruh ilmunya kepada Yip Man dan meminta Yip Man untuk
menyebarluaskan Kungfu Wing Chun kepada khalayak ramai.
Seiring dengan selesainya masa studi Dia, Yip Man kembali ke Foshan dan bercita-
cita untuk melaksanakan mandat gurunya. Yip Man mengajarkan seluruh kemampuannya
kepada rekan-rekan seperguruan namun keinginan tersebut sempat menemui ganjalan
karena salah seorang seniornya tetap ingin mempertahankan tradisional Wing Chun
sehingga sempat terjadi pertarungan antara Yip Man dengan seniornya. Namun pada
akhirnya sang senior dapat menerima bahwa ilmu Kungfu yang baik adalah ilmu
Kungfu yang dapat beradaptasi dan berubah sesuai dengan perkembangan yang ada.
Selama di Foshan terjadi banyak peristiwa yang mengubah jalan hidup Master
Yip Man, mulai dari masuknya penjajahan Jepang hingga sejumlah pertarungannya
dengan ahli-ahli bela diri Jepang yang menindas rakyat kecil. Yip Man sering
menjawab tantangan para ahli bela diri Jepang yang berupaya merontokkan mental
rakyat Tionghoa dengan mengadakan sejumlah turnamen bela diri. Kemenangan demi
kemenangan diraih dengan mudah dan cepat dalam setiap pertarungan hingga akhirnya
Yip Man harus dilarikan dari Foshan ke Hongkong kembali karena menjadi target
pembunuhan.
Pada awal mulanya di Hong Kong, Yip Man bekerja di restoran dan sehari-harinya
mengajar Kungfu Wing Chun kepada Wong Sheung Leung, salah seorang praktisi
Kungfu Pak Mei dan sekaligus murid pertama Yip Man. Kehidupan di Hongkong yang
keras sering menyebabkan Yip Man menerima banyak tantangan baik dari aliran
Kungfu maupun bela diri lainnya. Pada umumnya, Yip Man menolak secara halus
tantangan tersebut namun pada akhirnya pertarungan tetap tak terhindarkan.
Yip Man tidak pernah mengalami kekalahan sekalipun atau melukai lawan-lawannya
dalam setiap pertarungan dan pada umumnya
setelah pertarungan selesai, para lawan-lawannya justru sangat segan terhadap
Yip Man karena sikap Yip Man yang rendah hati dan ksatria. Setelah mengajar
ilmu Kungfu Wing Chun selama 20 tahun di Hongkong, Master Yip Man meninggal dunia.
17) Bruce Lee (Lee Jun Fan/Lee Siau Lung, 27 November 1940 – 20 July 1973).
Dia adalah praktisi Kungfu Wing Chun dan sekaligus pendiri aliran bela diri
baru: Jeet Kune Do (Intercepting Fist). Dia adalah aktor sekaligus seniman
bela diri yang memulai perjalanan di bidang bela dirinya dari hobi berkelahi di
jalanan, termasuk dengan anggota-anggota geng mafia. Pada masa hidupnya, dia
terkenal dengan sejumlah pertarungan nyata dengan berbagai praktisi bela diri
baik pada waktu shooting;; film maupun pada hari-hari yang telah ditentukan.
Berikut adalah daftar pertarungan Bruce Lee yang tercatat:
a) Pada tahun 1958, Bruce Lee mengalahkan Juara Tinju Boxer Inggris tiga kali,
Gary Elms, di ronde ketiga dengan KO dalam kejuaran Hongkong Inter School A
mateur Boxing Championship.
b) Sebelum berhadapan dengan Gary Elms, Bruce Lee mengalahkan Shen Yuen, Lieh
Lo, dan Yang Huang; semuanya di ronde pertama dengan KO.
c) Bruce Lee mengalahkan Pu Chung, Ahli Kungfu Choy Li Fut dengan KO di
ronde pertama dalam pertarungan Full Body Contact. Sponsor pertarungan
tersebut adalah Wong Sheung Leung.
d) Dari tahun 1959 hingga 1960, Bruce Lee terlibat banyak pertarungan di
jalan dan rata-rata korbannya KO atau cacat, sehingga pihak kepolisian
menjadi sibuk akibat kesukaannya tersebut.
e) Pada tahun 1962, Bruce Lee mengalahkan Uechi, juara Karate Sabuk Hitam,
dengan KO dalam waktu 11 detik, di Seattle. Taki Kimura, salah seorang
murid utama sekaligus sahabat Bruce Lee, justru menghitung KO tersebut
dalam waktu 10 detik.
f) Pada saat shooting film The Big Boss di Thailand, Bruce Lee menjawab
tantangan para Muai Thay dengan meng-KO wakil mereka hanya dalam hitungan detik.
g) Pada saat shooting film Enter the Dragon, Bruce juga menjawab tantangan
seorang karateka Sabuk Hitam dengan meng-KOnya dalam hitungan detik.
h) Dalam beberapa kesempatan, Bruce menjawab tantangan dari berbagai ahli
bela diri baik dengan menggunakan tangan kosong maupun senjata, namun
semua lawannya rata-rata mengalami nasib KO atau tidak dapat melanjutkan
pertarungan. Pada umumnya pertarungan tersebut disaksikan banyak orang atau
ahli-ahli bela diri lainnya.
i) Pertarungan yang terlama dan cukup menguras energi Bruce Lee adalah
pada saat dia berhadapan dengan Wong Jack Man, ahli Xing Yi, Kungfu Shaolin
Selatan dan Tai Chi.
Konon Wong Jack Man adalah petarung Kungfu dari Chin Woo School. Pertarungan
selesai dalam waktu 20-25 menit dengan kemenangan Bruce Lee. Pada kesempatan
lain, Wong Jack Man mengajukan tantangan kembali namun Bruce Lee tidak pernah
menanggapinya.
Belajar dari pertarungan-pertarungan tersebut, Bruce mengintegrasikan seluruh
kemampuan dan ilmu bela dirinya dan akhirnya menciptakan aliran bela diri baru,
yakni Jeet Kune Do.
Akhirnya seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dan keterbukaan negara
Tiongkok, berbagai jenis dan aliran ilmu bela diri Kung fu berangsur-angsur
digabung dan distandarisasi menjadi suatu bentuk olahraga yang dapat
dipertandingkan secara internasional, yang saat ini dikenal sebagai
Wushu atau "Seni Tempur".
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
....dan....
Selamat malam...!
_______________________________________________________________________
Cat :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar