#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Menyimak info sekitar Senam artistik (artistic gymnastics)
dan PON XIX Jawa Barat)
______________________________________________________________
_______________
Kata Pengantar
_______________
Jika kita menyimak Maca Cabang Olah Raga yang di
pertandingkan pada PON XIX 2016 Jawa barat, maka kita
tahu salah satu cabang yang di pertandingkan adalah
Senam Irama atau senam Artistik.
Apakah senam Artistik itu dan bagaimana gerakan-gerakannya
adalah isi dari postingan ini.
Selamat menyimak...!
________________________________________
Sekilas info tentang Senang Artistik
________________________________________
* Pengertian
Senam artistik adalah salah satu disiplin olahraga senam,
dan merupakan cabang sangat populer pada Olimpiade.
Pada hari pertandingan seorang pesenam melakukan sebuah
rangkaian gerakan singkat (bervariasi mulai dari 30 sampai
dengan 90 detik) untuk setiap alat yang berebda, sementara
untuk meja lompat membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Senam artistik berada di bawah naungan Federation Internationale
de Gymnastique (disingkat FIG) yang menyusun manual penilaian
dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elite internasional.
Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing
federasi nasional, British Amateur Gymnastics Association
(disingkat BAGA) di Britania Raya, USA Gymnastics (disingkat USAG)
di Amerika Serikat, dan Persani di Indonesia.
* Sarah
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa
Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam
gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang".
Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga
kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis,
dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad ke-19,
peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan
dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal Olimpiade modern,
senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada
sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport (Bannes
and Company, New York, 1960), senam terdiri dari gerakan-
gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan
yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti
pergelangan tangan, punggung, lengan, dan sebagainya.
Senam atau latihan tersebut termasuk juga unsur-unsur
jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Definisi senam menurut Drs. Imam Hidayat dalam buku Penuntun
Pelajaran Praktek Senam (STO Bandung, Maret 1970), "Senam
ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun
secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan
membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis."
Olahraga senam terdiri dari bermacam-macam nomor: senam
kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama,
turnen, dan senam artistik. Senam dari tahun ke tahun mengalami
penyempurnaan dan semakin berkembang. Nomor senam yang
dulunya tidak untuk dipertandingkan, sejak akhir abad ke-19
mulai dipertandingkan, dan dibentuklah wadah senam
internasional, dengan nama Federation International de
Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
* Perkembangan senam artistik di Indonesia
Senam artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang
Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang I (GANEFO) di Jakarta
pada tahun 1963. Di GANEFO I, senam artistik merupakan salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga perlu
dibentuk suatu organisasi untuk menyiapkan para pesenam.
Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan
nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas prakarsa
tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai
keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari
tokoh-tokoh dari daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sumatera Utara. Persani kemudian membina dan
menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan
dalam Ganefo I dan pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan internasional.
Kegiatan selanjutnya Persani adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo
Asia. Pelatih-pelatih senam dari RRC didatangkan untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia, sehingga Indonesia
mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.
Perkembangan latihan dengan pelatih dari RRC harus berhenti
sementara karena kepulangan pelatih-pelatih dari RRC
setelah meletusnya Gerakan 30 September.
Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk
mengikuti sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26
bulan sebagai upaya mengejar ketinggalan Indonesia dalam
cabang olah raga senam. Titik tolak kedua perkembangan olah
raga senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga
senam artistik untuk pertama kalinya dalam Pekan Olahraga
Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan seterusnya
dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
* Peralatan
https://www.youtube.com/watch?v=T-S4_MKhCYk
Meja lompat adalah alat yang digunakan untuk pertandingan
senam artistik. Tidak seperti cabang perlombaan lainnya,
meja lompat dipertandingkan baik untuk kompetisi putra
maupun putri, dengan sedikit perbedaan di antara keduanya.
Pesenam akan melakukan lari cepat di jalur yang disediakan,
dengan panjang maksimal 25 meter, sebelum melompat ke spring
board. Dengan memanfaatkan tolakan dari spring board, pesenam
mengarahkan tangannya ke meja lompat.
Posisi tubuh dijaga sementara melakukan tolakan (blok dari
meja lompat hanya memanfaatkan pergerakan bahu) dengan
alat meja lompat. Pesenam kemudian melakukan rotasi tubuhnya
sendiri kemudian melakukan pendaratan dengan posisi tubuh
tegap di sisi lain dari meja lompat.
Dalam ajang pertandingan senam tingkat dunia, beberapa
elemen putar (twist) dan gerakan akrobatik lainnya boleh
dilakukan sebelum pendaratan. Kesuksesan dari pertandingan
di alat ini bergantung pada kecepatan sewaktu berlari,
jauhnya lompatan yang dihasilkan, dan besarnya tenaga
tolakan yang berhasil dihasilkan dari kekuatan kaki dan
tangan, kesadaran kinastetik di udara, kecepatan dari
rotasi dalam hal untuk membuat sebuah gerakan yang
lebih sulit dan rumit
Pada tahun 2001 kuda-kuda lompat digantikan oleh meja
lompat, kadang-kadang dikenal sebagai meja atau lidah,
dikarenakan bentuknya yang seperti lidah. Peralatan baru
ini lebih stabil, lebat, dan panjang dari pada kuda-kuda
lompat - diperkirakan 1 m lebih panjang dan 1 m lebih lebar,
memberikan pesenam tempat untuk melakukan tolakan yang lebih
besar, dan demikian pula lebih aman dari pada kuda-kuda
lompat. Pesenam yang lebih muda tidak menggunakan meja lompat.
Pesenam muda melakukan lompatan menggunakan semacam tikar
yang terdiri dari sebuah kota berisi spon dengan pelicin
di luarnya.
* Nomor pertandingan putra
1. Lantai
Pesenam putra melakukan rangkaian gerakan pada sebuah
permukaan dengan ukuran 12 m x 12 m. Sejumlah rangkaian
tumbling passes dipertunjukkan untuk mendemonstrasikan
fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Pesenam juga
harus mempertontonkan keterampilan dalam hal kekuatan,
termasuk gerakan memutar, keseimbangan, dan gerakan
handstand. Senam lantai umumnya mempunyai 4 rangkain
passes dengan total waktu berkisar antara 60-70 detik
dan tanpa musik, tidak seperti pada senam lantai putri.
Peraturan yang berlaku meminta untuk setiap pesenam
menyentuh setiap sudut paling tidak satu kali selama
rangkaian gerakannya.
2. Kuda-kuda pelana
Rangkaian rutin dari pertandingan kuda-kuda pelana pada
umumnya terdiri dari gerakan menggunakan satu kaki maupun
dua kaki. Keterampilan dengan menggunakan satu kaki umumnya
ditemukan pada gerakan gunting, sebuah elemen gerakan yang
umum dilakukan di kuda-kuda pelana. Gerakan dengan dua kaki,
merupakan gerakan pokok dari nomor ini. Pesenam berayun
dengan kedua kaki dalam gerakan memutar (baik searah jarum
jam maupun berlawanan jarum jam tergantung keinginan) dan
mempertontonkan sejumlah keterampilan di semua bagian alat.
Untuk membuat rangkaian gerakan lebih menantang, pesenam
biasanya akan memasukkan variasi dari keterampilan memutar
yang biasa dengan memutar (moores dan spindles) atau dengan
membuka kaki mereka (flares). Rangkaian rutin berakhir
ketika pesenam melakukan dismount, baik dengan mengayunkan
badannya melewati kuda-kuda pelana atau mendarat setelah
gerakan handstand.
3. Gelang-gelang
Gelang-gelang diperdebatkan sebagai nomor yang paling menuntut
kekuatan fisik. Gelang biasanya tergantung pada kawat kabel
setinggi 5,8 meter dari permukaan lantai dan disesuaikan
dengan ketinggian sehingga pesenam mempunyai ruang untuk
bergantung dengan bebas dan berayun. Pesenam harus
mempertontonkan sebuah rutin yang mempertunjukkan keseimbangan,
kekuatan, tenaga, dan gerakan dinamis dengan menghindari
gerakan berayun. Pesenam diwajibkan untuk melakukan paling
tidak sebuah gerakan statis yang membutuhkan kekuatan,
tetapi beberapa pesenam melakukan dua atau tiga. Sebuah
rutin harus diawali dengan mount yang impresif, dan dan
ditutup dengan dismount yang impresif.
4. Palang sejajar
Pesenam putra tampil di dua buah paling yang sedikit lebih
lebar dari lebar bahu dan biasanya mempunyai tinggi 1.75 m
sementara melakukan sejumlah seri ayunan, keseimbangan,
gerakan pelepasan dari alat (release) yang membutuhkan
kekuatan dan keseimbangan yang baik.
5. Palang tunggal
Sebuah palang baja tebal dengan diameter 2,4 cm dengan tinggi
2,5 m dari permukaan merupakan alat yang harus digunakan oleh
pesenam melalukan gerakan, keahlian release, gerakan berputar
(twist), dan perubahan arah.
Dengan menggunakan semua momentum dari dari rangkaian gerakan,
dan tinggi yang cukup untuk menghasilkan pendaratan (dismount)
yang spektakuler. Grip dari kulit biasanya digunakan untuk
membantu pegangan di palang.
Seperti juga pada pesenam putri, pesenam putra juga dinilai
untuk seluruh nomor mereka, pelaksanaan, tingkat kesulitan,
dan keseluruhan penampilan keterampilan.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
dan ini info PON-Nya :
* Cabang Olahraga
Program Pekan Olahraga Nasional XIX memperlombakan 44 cabang
olahraga dengan total 65 disiplin dan 755 pertandingan.
Aerosport/Dirgantara
Aeromodelling (9) (detail)
Layang gantung (6) (detail)
Paralayang (8) (detail)
Terbang layang (9) (detail)
Terjun payung (6) (detail)
Akuatik
Loncat indah (10) (detail)
Polo air (2) (detail)
Renang (40) (detail)
Renang indah (3) (detail)
Renang perairan terbuka (6) (detail)
Anggar (12) (detail)
Angkat Berat/Besi, Binaraga
Angkat berat (15) (detail)
Angkat besi (15) (detail)
Binaraga (8) (detail)
Atletik (46) (detail)
Balap motor (6) (detail)
Balap sepeda (detail)
BMX (2)
Sepeda gunung (5)
Jalan raya (6)
Trek (9)
Berkuda (detail)
Ketangkasan (10)
Pacuan (5)
Bisbol/Sofbol
Bisbol (1) (detail)
Sofbol (2) (detail)
Biliar (16) (detail)
Bola basket (2) (detail)
Bola voli (detail)
Voli indoor (2)
Voli pantai (2)
Boling (11) (detail)
Bridge (5) (detail)
Bulu tangkis (7) (detail)
Catur (15) (detail)
Dansa (15) (detail)
Dayung
Dayung (15) (detail)
Kano (16) (detail)
Perahu naga (9) (detail)
Golf (7) (detail)
Gulat (detail)
Gaya bebas (17)
Gaya Grego-Romawi (9)
Hoki (detail)
Hoki indoor (2)
Hoki lapangan (2)
Judo (22) (detail)
Karate (17) (detail)
Kempo (17) (detail)
Kriket (4) (detail)
Layar (25) (detail)
Menembak (34) (detail)
Orkes barisan (10) (detail)
Panahan (18) (detail)
Panjat tebing (18) (detail)
Pencak silat (21) (detail)
Selam (detail)
Kolam (16)
Laut (6)
Senam (detail)
Senam aerobik (3)
Senam artistik (14)
Senam ritmik (6)
Sepak bola
Futsal (1) (detail)
Sepak bola (1) (detail)
Sepak takraw (8) (detail)
Sepatu roda (16) (detail)
Ski air (12) (detail)
Skuas (5) (detail)
Taekwondo (20) (detail)
Tarung derajat (17) (detail)
Tenis (7) (detail)
Tenis meja (7) (detail)
Tinju (16) (detail)
Wushu (23) (detail)
* Cabang Olahraga Eksebisi
3x3 Basketball (detail)
Arung jeram (detail)
Barongsai (detail)
Bola tangan (detail)
Gateball (detail)
Korfball (detail)
Muay Thai (detail)
Pétanque (detail)
Rugbi (detail)
Soft tenis (detail)
Woodball (detail)
Yongmoodo (detail)
Para kawan...!
Selamat malam...!
______________________________________________________
Cat :
MATA LENSA - Gerakan Indah Senam Artistik Terbaik Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar